Berita Tenis: Ben Shelton ini menjadi petenis putra AS termuda yang melenggang ke semifinal US Open dalam 30 musim terakhir setelah bangkit di babak tiebreak set ketiga.
12 bulan lalu setelah kalah di babak pertama US Open sebagai petenis peringkat 165 dunia, petenis berusia 20 tahun pekan ini menembus peringkat 20 besar untuk kali pertama dalam kariernya dan kini terpaut satu kemenangan lagi dengan final Grand Slam pertama dalam kariernya pada penampilan kelima di Grand Slam setelah ia memetik kemenangan 6-2, 3-6, 7-6, 6-2 atas rekan senegaranya, Frances Tiafoe.
“Saya merasa saya mengerahkan semua kemampuan di pertandingan itu. Itu pertarungan yang emosional,” seru Shelton.
Namun berdiri di jalan sang petenis belia adalah petenis unggulan kedua, Novak Djokovic yang melenggang ke semifinal Grand Slam untuk kali ke-47 setelah ia meneruskan perjalanannya menuju final kesepuluh sekaligus gelar US Open keempat.
Ketika pertandingan memasuki babak tiebreak set ketiga, petenis berusia 20 tahun menciptakan dua peluang set point pada kedudukan 6/4, tetapi pada kedudukan 6/5, ia malah melakukan pelanggaran ganda secara beruntun dan menghadiahi petenis unggulan kesepuluh, Tiafoe peluang set point. Sebagai respon dari kesalahan tersebut, petenis berusia 20 tahun melesatkan pengembalian forehand memukau sebelum memenangkan dua poin terakhir demi memenangkan set tersebut.
“Kadang-kadang anda harus menutup otak anda, menutup mata anda, dan hanya mengayukan raket,” tambah Shelton yang tidak menyerah di babak tiebreak setelah melakukan peelanggaran ganda.
“Mungkin ada sedikit kemunduran dengan peluang set point itu, tetapi pada akhirnya rencana saya berjalan dengan baik.”
Petenis berusia 20 tahun lalu mempertahankan momentum. Tetapi meskipun dipatahkan sebanyak empat kali, ia mampu tampil dengan permainan apik ketika sangat dibutuhkan di set keempat.
Shelton yang kini menghuni perigkat 19 dunia, melakukan terobosan di Grand Slam ketika melakoni Australian Open awal musim ini ketika ia melenggang ke perempatfinal pada perjalanan pertamanya di luar AS. Tetapi ia sedikit mengalami kemunduran di awal dan pertengahan musim ini, setelah ia tidak mengklaim kemenanganberuntun sejak tiba di New York.
Tiafoe hanya kehilangan satu set saja dalam perjalanan menuju perempatfinal Grand Slam ketiga dalam kariernya, tetapi ia tidak mampu menemukan cara untuk menahan laju rekan senegaranya menuju semifinal Grand Slam pertama dalam kariernya.
diambil dari beberapa sumber
paciran.id