Atlet Amerika Serikat (AS) kelahiran Hawaii, Laulauga Tausaga-Collins, sukses meraih medali emas di nomor lempar cakram putri pada Kejuaraan Dunia Atletik 2023 di Budapest, Hungaria, pada Selasa (23/8/2023).
Laulauga Tausaga-Collins memenangkan kompetisi itu dengan lemparan sejauh 69,49 meter, mengalahkan rekor pribadi sebelumnya dengan jarak hampir empat meter dan memenangkan emas kejuaraan dunia pertama bagi AS di nomor lempar cakram putri.
“Saya tidak bisa mengatakan apa artinya saat ini karena saya masih tidak bisa mempercayainya,” kata Laulauga Tausaga-Collins kepada USA Network. “Saya memiliki semua perasaan dan tidak bisa berkata-kata. Ini luar biasa!”
Setelah kemenangannya yang mengesankan tersebut, Laulauga Tausaga-Collins menggunakan media sosial untuk berterima kasih kepada para penggemar atas dukungan mereka, mengunggah ulang pesan-pesan ucapan selamat dan kekaguman ke Instagram Stories-nya.
Atlet AS lainnya, Valarie Allman, meraih medali perak dengan lemparan sejauh 69,23 meter pada percobaan keempat, sementara Feng Bin dari China meraih medali perunggu.
Tausaga-Collins yang berusia 25 tahun melakukan pelanggaran di percobaan pertama dan kemudian membuat lemparan mengecewakan di percobaan kedua dengan capaian 52,28 meter.
Namun ia berhasil bangkit dengan lemparan 65,56 meter, 68,36 meter dan kemudian lemparan 69,49 meter yang mengejutkan.
Sementara itu, Allman tidak memungkiri merasa kecewa hanya mendapat peringakt kedua. “Saya ingin menjadi juara malam ini, itu bukan rahasia lagi,” kata Allman, seperti dilansir Reuters.
“Saya telah berlatih sangat keras, mengerahkan segalanya untuk meraih kemenangan. Sangat sulit ketika Anda berada dalam performa yang bagus dan tidak bisa meraih medali emas.
“Namun saya merasa sangat bangga bisa berada di podium dan podium satu-dua untuk Amerika Serikat juga sangat spesial, berdiri bersama Laulauga,” katanya.
Tausaga-Collins lahir di Oahu, Hawaii, dan pindah ke San Diego saat berusia tujuh tahun. Dia adalah orang Samoa dan baru-baru ini berbicara tentang kebakaran hutan Maui.
“Saya terus berdoa untuk mereka,” katanya. “Penduduk Kepulauan Pasifik tetap bersatu,” AP melaporkan.
Ia mengaku tidak tertarik dengan olahraga saat tumbuh dewasa, namun ia mendedikasikan kemenangan terbarunya untuk sang ibu, yang mendorongnya untuk terjun ke dunia olahraga.
“Saya hanya ingin tinggal di rumah dan menjadi kutu buku,” kata Tausaga-Collins. “Dia berkata, ‘Tidak… Kamu sudah sangat kuat, jadi sebaiknya kita melakukan sesuatu.”
Wanita asal Hawaii ini mulai bermain bola voli, tetapi olahraga itu tidak bertahan lama. Ia kemudian mencoba bermain bola basket, namun tidak memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk olahraga tersebut. Akhirnya, ia mulai mengikuti tolak peluru di sekolah menengah atas, yang membawanya ke perguruan tinggi. Tausaga-Collins memilih Iowa, yang meluncurkan karier atletik yang membawanya ke Kejuaraan Dunia di Budapest.
diambil dari beberapa sumber
paciran.id